Pengendalian
Tujuan
pengawasan dan pengendalian adalah memantau, menganalisa, mengadakan koreksi
dan membimbing agar apa yang telah ditetapkan terlaksana sesuai dengan
perencanaan.
Walaupun
sasaran telah ditetapkan, organisasi dan kepimpinan dapat memberikan motivasi
bekerja yang tinggi namun tanpa pengawasan dan pengendalian maka tidak mungkin
proyek terlaksana dengan baik.
Pelaksanaan
proyek berlangsung cepat, sehingga bila tidak dilakukan pengawasan dan pengendalian
yang baik akan mengakibatkan terjadinya penyimpangan yang sulit untuk
diperbaiki.
Penyimpangan
Penyimpangan
adalah perbedaan antara perencanaan dengan pelaksanaan. Untuk mengindentifikasi
penyimpangan perlu menganalisa data-data pelaporan pelaksana kegiatan pada
waktu tertentu dan membandingkannya dengan yang telah direncanakan.
Perbedaan
pada jadwal berarti penyimpangan terhadap waktu, perbedaan terhadap biaya
berarti penyimpangan terhadap anggaran.
Macam penyimpangan yang ditemui dalam pelaksanaan
proyek adalah :
• waktu
mulai terhadap jadwal ;
• waktu
selesai terhadap jadwal ;
• biaya
sumberdaya terhadap anggaran ;
• biaya
tak terduga terhadap anggaran ;
Prinsip dasar
Untuk
dapat mengevaluasi suatu kondisi, yang perlu dilakukan adalah membuat
perbandingan, perbandingan antara rencana dengan pelaksanaannya.
Jika
terjadi selisih antara rencana dengan pelaksanaan, maka selisih itu adalah
penyimpangannya, besar kecil, positif negatif penyimpangan adalah menjadi indikator
hasil sebuah perencanaan (kesalahan perencanaan) ataupun pelaksanaan
(kurang/baiknya pelaksanaan).
Penyimpangan
= Perencanaan – pelaksanaan
|
PENYIMPANGAN
:
= nol (0),
|
berarti pelaksanaan baik (sesuai dengan rencana
|
≥ nol (0),
|
berarti
berarti pelaksanaan sangat baik, (mungkin perencanaannya yang salah J)
|
≤ nol (0),
|
berarti
berarti pelaksanaan kurang baik, perlu dilakukan evaluasi. Semakin menjauh
dari nilai nol (0) maka kinerja pelaksanaan semakin kurang baik.
|
Penyebab Keterlambatan
Keterlambatan penyelesaian proyek sering menjadi masalah, penyebab
keterlambatan umumnya dibebankan kepada kontraktor. Keterlambatan yang sering
terjadi pada kontraktor adalah karena produktifitasnya yang tidak sesuai dengan
target yang diharapkan, namun keterlambatan proyek bukan saja disebabkan karena
produktifitas akan tetapi ada juga yang bersifat manajemen seperti :
Keterlambatan
akibat manajemen dimaksud pada tulisan ini adalah yang disebabkan oleh pihak
konsultan ataupun pemilik. Keterlambatan itu bisa berupa :
1.
Keterlambatan pembayaran
2.
Lambatnya keputusan menentukan gambar atau
spesifikasi.
3.
Adanya penambahan pekerjaan
4.
Perubahan/koreksi dalam perencanaan dan
spesifikasi
Keterlambatan
produktifitas saat pelaksanaan oleh kontraktor. Keterlambatan itu bisa berupa :
1.
Kesalahan pengelolaan material
2.
Perubahan metode
3.
Kekurangan tenaga kerja
4.
Memperbaiki kerusakan suatu pekerjaan
5.
Produktifitas yang tidak optimal
6.
Dan lain sebagainya
Salam
Syafriandi